2. Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?
3. Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?
Jawaban
1. Diketahui dari negara Astina
Number of Tourist
(N)
(orang)
|
Frequency (F)
|
Trip (T)
(perjalanan)
|
1.150.000
|
1
kali
|
1.150.000
|
475.000
|
2
kali
|
950.000
|
185.000
|
3
kali
|
555.000
|
Total
1.180.000
|
|
Total
2.655.000
|
N = 1.810.000
T = 2.655.000
P = 14.500.000
NTP = 1.810.000 x 100%
14.500.000
= 12,48 %
GTP = 2.655.000 x 100 %
14.500.000
= 18,31 %
TF = GTP =18,31 %
NTP 12,48 %
= 1,46 kali
TF = T = 2.655.000 = 1,46 kali
N 1.810.000
Diketahui dari negara Amarta
Number of Tourist
(N)
(orang)
|
Frequency (F)
|
Trip (T)
(perjalanan)
|
675.000
|
1
kali
|
675.000
|
355.000
|
2
kali
|
710.000
|
193.000
|
3
kali
|
579.000
|
Total
1.223.000
|
|
Total
1.964.000
|
N = 1.223.000
T = 1.964.000
P = 9.700.000
NTP = 1.223.000 x100 %
9.700.000
= 12,60 %
GTP = 1.964.000 x 100 %
9.700.000
= 20,24 %
TF = GTP = 20,24%
NTP 12,60
%
= 1,6
kali
TF = T = 1.964.000
N 1.223.000
=1,6 kali
Negara yang mempunyai kemampuan
yang lebih banyak dalam menarik wisatawan adalah Negara Amarta, karena Negara
tersebut mempunyai frekuensi perjalanan yang lebih intens dibandingkan Negara
Astina serta dapat dilihat dari perbandingan kecenderungan perjalanan kotor dan
bersih antara kedua Negara tersebut, walau hanya beda sedikit, tapi bisa dengan
mudah untuk di lihat perbedaannya.
2. Sifat-sifat kecenderungan
perjalanan
- Kecenderungan Perjalanan Bersih tidak akan pernah mencapai 100%. Biasanya nilai Kecenderungan Perjalanan Bersih tertinggi hanya akan mencapai antara 70% – 80%. Hal ini terjadi karena tidak selalu semua penduduk dapat melakukan perjalanan wisata walaupun secara materi tidak ada permasalahan.
- Namun besarnya nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor dapat saja mencapai lebih dari 100%. Bahkan tidak jarang terdapat negara-negara yang memiliki nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor mencapai di atas 200%.
3.
Contoh produk jasa kepariwisataan dalam kondisi elastis :
- Pada kondisi elastis : Peningkatan harga sewa untuk ball room, tidak akan secara langsung membuat klien yang sering mengadakan meeting di hotel kita untuk langsung pindah ke hotel lain.Karena biasanya untuk biaya meeting sudah dianggarkan oleh perusahaannya.
- Pada kondisi elastis murni : Peningkatan persentase harga suatu makanan di restoran naik karena kualitas makanan dan minuman yang baik sekitar 10%, maka persentase permintaan terhadap makanan tersebut oleh tamu/konsumen menurun sebesar 10% pula.
- Pada kondisi tidak elastis : Peningkatan tarif sewa kamar hotel per malam dengan tidak ada penambahan atau perubahan fasilitas (artinya fasilitas tetap sama) maka akan menurunkan tingkat penjualan kamar. Karena tamu akan membayar harga kamar sesuai dengan fasilitas yang dapat diberikan oleh pihak hotel kepada tamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar