Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Tangerang Selatan/Banten, Indonesia
Mahasiswi STP Sahid Jakarta :)

Senin, 21 Oktober 2013

Perhitungan Break Event Point pada usaha Catering

Jasa pelayanan catering yang semakin berkembang pesat mengakibatkan tingkat  persaingan. Untuk menghadapi persaingan tersebut setiap perusahaan yang bergerak dalam industri ini, harus berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan meningkatkan nilai bagi para pelanggan tanpa mengurangi kualitas pelayanan jasa tersebut. Perancangan usaha Original Herbs Catering yaitu:
(1) Perancangan manajemen pemasaran dengan menerapkan marketing mix yang terdiri dari product, price, promotion dan place
(2) Perancangan manajemen sumber daya manusia yang meliputi struktur organisasi katering, job description, tahapan kerja dalam manajemen SDM dan penetapan sturktur penggajian
(3) Perancangan manajemen teknis dan produksi meliputi menu, resep standar, proses pelaksanaan produksi, layout ruang produksi, sistem pelayanan dan peralatan katering
(4) perancangan manajemen keuangan akan menerapkan analisis titik impas, prediksi pendapatan penjualan, perhitungan penetapan harga jual menu, dan sistem pembukuan.Pengembangan pada aspek pemasaran akan dilakukan dengan menyebarkan brosur di sekitar lokasi usaha katering.

Satu minggu sebelum usaha katering didirikan, akan diadakan open house guna memperkenalkan produk dan rasa hidangan yang akan dijual di Original Herbs Catering. Pengembangan pada aspek sumber daya manusia akan menitikberatkan calon karyawan kepada keahlian mereka dalam mengolah dan melayani konsumen sehingga usaha katering benar-benar memiliki karyawan yang siap untuk bekerja sama dalam upaya mengembangkan usaha katering. Pengembangan aspek teknis dan produksi akan menitikberatkan pada menu dan resep standar.

Neraca Permulaan Perusahaan
Biaya produksi per tahun terdiri dari :
Modal Awal produksi
Bahan baku                                     Rp 2.500.000,-
Kitchen equipment                             Rp 5.000.000,-
Promosi awal(web site)                       Rp 1.000.000,-
Packaging (box, plastic, sendok, tissue) Rp 1.500.000,- (+)
Jumlah modal produksi                        Rp10.000.000,-
Biaya lain-lain
Listrik per bulan                                  Rp     100.000,-
Biaya transportasi operasional per bulan Rp     500.000,-(+)
Jumlah biaya lain-lain                          Rp     600.000,-
Total seluruh biaya produksi :
Jumlah modal produksi Rp 10.000.000,-
Jumlah biaya lain-lain                         Rp      600.000,-(+)
Total seluruh biaya produksi Rp 10.600.000,-

Proyeksi aliran kas
Pada usaha kami proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari penghasilan. Rata-rata untuk toko kami
ini, akan mampu menjual sekitar 4500 box pertahun, sehingga jika diambil keuntungan kotor pertahun
adalah sekitar Rp 90.000.000,-  pertahun dan keuntungan kotor perbulan yaitu Rp. 7.500.000,-
.Keuntungan bersih dari hasil keuntungan kotor diatas adalah Rp90,.000.000 – (Rp 90.000.000 * 30 %)
= Rp 90.000.000 – 27.000.000 =  63.000.000,- jadi keuntungan bersih yang akan didapat yaitu Rp
756.000.000,- pertahun.
Jika dalam penjualan nasi kotak /kotak Rp 20.000,- maka dalam penjualan 1 box dengan 30 box yang
terjual kepada konsumen perhari maka  kami mendapatkan Rp 600.000,- dan Rp 18.000.000,-
perbulannya.
Apabila pendapatan dari usaha nasibox ini stabil maka dalam 2 atau 3 bulan modal akan kembali.

Biaya tetap
Biaya gaji pertama karyawan Rp 1.500.000,-
Bahan Baku Rp 2.500.000,-
Listrik/bln Rp    100.000,-
Transportasi Rp    500.000,-    
Pajak Rp    100.000,- (+)
Biaya operasional tetap Rp 4.700.000,-

Break event point
Rumus berdasarkan nilai :

BEP = ( FC )
            1-VC
                P

FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Penyelesaian :

BEP = ( 4.700.000 )
            1- ( 100.000)
                    20.000
         = (4.700.000)
                  1-5
         = 4.700.000
                 4
        = 1.175.000


      Jadi, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, perusahaan harus mendapatkan pemasukan lebih dari Rp 1.175.000 , yang sesuai dengan titik impas (BEP)



Rabu, 02 Oktober 2013

Tugas Ekonomi Pariwisata _ chapter 4

1. Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?

KERANGKA KERJA PENELITIAN PENERIMAAN DEVISA SEKTOR PARIWISATA DI WILAYAH TANGERANG SELATAN

a) Gambaran Objek Wisata Taman Kota BSD 
Perkembangan industri pariwisata semakin meningkat dalam era global saat ini.  Hal ini ditunjukan       dengan berbagai promosi yang gencar dilakukan melalui berbagai media komunikasi demi mendatangkan wisatawan ke negaranya.   Dengan berbagai macam Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) dibeberapa kota  di ibu kota, dapat dijadikan sektor pendukung sebagai salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Salah satunya adalah Kota Tangerang Selatan wilayah Bumi Serpong Damai (BSD). BSD merupakan salah satu   kota satelit dari Jakarta yang pada awalnya ditujukan untuk menjadi kota mandiri, dimana semua  fasilitas disediakan di kota tersebut.
Dalam kawasan industri pariwisata wilayah BSD mempunyai objek wisata yaitu Taman Kota BSD. Taman Kota BSD ini terbagi menjadi 2, Taman Kota 1 dan 2.Dibuatnya Taman Kota ini bertujuan sebagai tanggung jawab pihak pengelola BSD City terhadap ekosistem lingkungan sekitar. Di taman ini juga dilengkapi dengan fasilitas Plaza dan panggung di depannya ketika kita masuk ke Taman Kota 1, jogging track, fitness ground, lintasan akupuntur, tempat bermain anak, papan petunjuk, pada Taman Kota 2 terdapat jembatan gantung, dan kios-kios jajanan di samping tempat parkir serta jogging track pula. Sehingga para wisatawan akan merasa nyaman ketika mengunjungi objek dan daya tarik wisata di wilayah ini. 

b) Sumber Informasi Penerimaan Devisa 
      Dalam wilayah Serpong besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dalam objek wisata Taman Kota BSD yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dalam maupun wisatawan asing. Dapat kita ketahui dengan melakukan penelitian  dalam beberapa sumber diantaranya yaitu:
Bursa Valuta Asing
Untuk dapat diketahui Bank – Bank Devisa, tempat – tempat penukaran uang dan  pusat – pusat peredaran valuta asing lainnya.
Badan-badan Pusat Statistik
Badan ini secara berkala melakukan pengumpulan dan penganalisaan data  kepariwisataan nasional maupun daerah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghitung penerimaan devisa.
Bank Sentral
Bank Indonesia yang secara berkala memantau peredaran uang didalam negeri  dan menerbitkan laporan atas perkembangan tersebut.

c) Metode Penelitian
Metode Survei
Dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung kepada wisatawan di Taman Kota BSD. Pertanyaan yang diajukan sifatnya sukarela dan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan apa saja yang telah dikeluarkan wisatawan selama melakukan kunjungannya di suatu daerah atau negara. Metode ini  dilakukan sepanjang tahun dan mengambil sampel yang berbanding sepadan dengan jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung.
Metode Perkiraan
      Pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainya. Namun pada dasarnya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan.

2. Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
c. Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
Anda diminta untuk :
1.    Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :



TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P
                   = ((678.542 x 10) + (1.134.860x5))    x 100 %
                                    8.310.000
                   = 12.459.720   x 100%
                        8.310.000
                   = 149.93 = 150 %
2.      Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di                                 provinsi Kopo.
 Jawab :
TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P
                      =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
                      =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
                      = Rp 1.414.123.750.000
 3.      Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap                                pendapatan regional provinsi ini.
 Jawab :
TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P
                   
                    =  ( 1.414.123.750.000 x 45 %)
                          1.625.000.000.000 x 100%
                    = 39 %
4.       Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
 Dengan persentase sumbangan sebesar 39% dan nilai tambah propinsi Kopo sebesar 45%                            dengan pendapatan regional sebesar 1.625.000.000.000. Propinsi Kopo memiliki sumbangan                       yang cukup besar untuk sector pariwisata. Sehingga sector pariwisata di propinsi Kopo                                 merupakan salah satu komponen utama dalam struktur perekonomiannya

Jumat, 13 September 2013

Tugas analisa Club Mediterania dan manfaat ekonomi bagi negara maju dan berkembang

TOPIK DISKUSI 
Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang?

JAWABAN
a. Manfaat Club Med bagi Negara Maju adalah Club Med ini memiliki konsep terbaru yaitu merubah konsep awal sehingga Club Med memiliki struktur keuangan yang kuat, manajemen baru, dan budaya baru. Pada tahun 2001, pendapatan naik, laba operasional lebih tinggi, lebih banyak tamu, dan semangat hebat, ungkap Vanderslice . Club Med sudah siap untuk meluncurkan kampanye besar di New York. Sehingga target wisatawan yang Club Med tunjukan menjadi lebih tinggi yaitu kalangan atas yang dapat meningkatkan pendapatan secara cepat. selain itu Club Med memiliki cara untuk mempertahankan keberhasilan rebranding, Club Med mempunyai lima prinsip yaitu :

  • Upaya branding yang sukses fokus pada pembangunan hubungan. Itu sebabnya branding melampaui periklanan, yang merupakan monolog. Branding adalah sebuah dialog.Akibat nya modal untuk promosi pun lebih sedikit sehingga terjadi suatu penghematan.
  • Merek yang sukses meraih peluang luar biasa yang diciptakan oleh perubahan sosial dan ekonomi. Tentu, karena tidak perlu lagi untuk menyebarkan iklan keseluruh calon wisatawan.
  • upaya-upaya branding yang sukses baik memungkinkan personalisasi dan skala ekonomi pun lebih meningkat pesat.
  • Merek, menurut definisi mereka, dibedakan. Mereka menyatakan sikap, mereka bercerita, mereka beresonansi dengan konsumen. Karena kepuasan konsumen adalah keuntungan ekonomi terbesar baik perusahaan dan Negara tersebut.
  • Untuk menjadi pribadi, merek tidak dapat yang sama di mana-mana. Sehingga wisatawan hanya berfokus pada satu merek yang mereka minati.
Masalah yang terjadi biasanya Pertama, proses pemosisian kembali adalah untuk menangkap kembali pelanggan Club lama (tradisional) yaitu: pasar anak muda dan keluarga. Satu permasalahan pemasaran adalah focus pada bisnis utamanya, hanya bisa mengukur untuk menarik segmen pasar lain tidak pada seluruh kalangan yang ada, tetapi hanya satu kalangan atas saja. Fokus saat ini adalah dalam memasarkan merek, labih konsentrasi untuk memperoleh lebih dari real estate dan asset perusahaan yang bergerak jauh dari fokus produk dalam memanajemen merek. Untuk memajukan hal tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit, bisa saja terjadi masalah ekonomi di dalamnya akibat terjadi ekonomi yang tidak stabil.

Club Med ini sebenarnya salah satu merek inti telah dibentuk kembali, perusahaan berencana menawarkan tingkatan produk baru seperti tur budaya, pertemuan bisnis dan konvensi di bawah label Club Med Bisnis, acara-acara (events) dengan label Club Med Bisnis dan mengembangkan Club Med World. Sebuah tempat hiburan dan belanja, dengan diskotik dan gedung bioskop sebaik outlet retail dan agen perjalanan. Untuk Jaman modern seperti saat ini hal tersebut sudah berjamur di seluruh Negara, bisa saja terjadi penurunan pendapatan akibat hal-hal tersebut.

b. Manfaat yang di timbulkan Club Med bagi Negara yang sedang berkembang adalah dapat menampung karyawan lebih banyak di seluruh cabang yang terdapat pada lebih dari 24 Negara, sehingga para karyawan yang bekerja di dalam nya dapat meningkatkan jumlah pajak tenaga kerja bagi Negara, pada awal pembangunannya Club Med memiliki sampai 80 unit hotel di pedesaan dari pembangunan cabang di seluruh Negara pastilah juga menambah pajak bagi Negara tersebut sehingga perekonomian di Negara yang memiliki cabang Club Med pun bertambah sehingga perekonomian pastilah semakin membaik. Pada intinya adalah 

  1. Club Med berdampak pada peningkatan pendapatan Negara.
  2. dampak lainnya adalah Club Med dapat memperkuat nilai mata uang local terhadap mata uang asing.
  3. Dampak lain dapat dilihat dari peningkatan kesejahteraan masyarakat karena masyarakat sekitar mendapatkan pekerjaan dengan mudah atas berdirinya Club Med.
Masalah ekonomi yang ditimbulkan Club Med bagi negara berkembang adalah Masalah – masalah ekonomi, sosial, dan budaya yang kemungkinan ditimbulkan yaitu :

      Dapat terjadinya kebocoran devisa di suatu negara berkembang , karena Club Mediterania dimiliki oleh orang yang berkewarganegaraan Perancis. Jadi jika ada tamu Perancis yang datang dan berkunjung disana maka perputaran ekonomi pengeluaran tamu tersebut hanya akan berputar disekitar itu saja.
      Terjadinya ancaman dari perubahan budaya, karena terjadinya kegiatan pariwisata dipedesaan tersebut, para penduduk sekitar akan terancam keberadaannya, kecuali jika keduanya saling bersinergi untuk membangun ekonomi dan mempertahankan budaya sekitar.
       Mungkin saja ada nya perubahan pola hidup masyarakat yang telah ada sebelumnya, akibat para pendatang yang hidup dengan tingkah dan gaya hidup mereka sendiri.

Kamis, 12 September 2013

Tugas Ekonomi Pariwisata_ Chapter 3

1. Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?

2. Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?

3. Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?
 
Jawaban 
1. Diketahui dari negara Astina
Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
1.150.000
1 kali 
1.150.000
475.000
2 kali
950.000
185.000
3 kali
555.000
Total 1.180.000

Total 2.655.000
N = 1.810.000
T = 2.655.000
P = 14.500.000

NTP =   1.810.000 x 100%
                14.500.000
         = 12,48 %

GTP =  2.655.000 x 100 %
                14.500.000
         = 18,31 %

TF = GTP =18,31 %
         NTP   12,48 %
     =  1,46 kali
TF = T = 2.655.000 = 1,46 kali
        N    1.810.000
Diketahui dari negara Amarta
Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
675.000
1 kali 
675.000
355.000
2 kali
710.000
193.000
3 kali
579.000
Total 1.223.000

Total 1.964.000

N = 1.223.000
T = 1.964.000
P = 9.700.000

NTP = 1.223.000 x100 %
           9.700.000
        = 12,60 %

GTP = 1.964.000 x 100 %
           9.700.000
        = 20,24 %

TF = GTP = 20,24%
         NTP   12,60 %
    = 1,6 kali
TF = T = 1.964.000
        N    1.223.000
            =1,6 kali

Negara yang mempunyai kemampuan yang lebih banyak dalam menarik wisatawan adalah Negara Amarta, karena Negara tersebut mempunyai frekuensi perjalanan yang lebih intens dibandingkan Negara Astina serta dapat dilihat dari perbandingan kecenderungan perjalanan kotor dan bersih antara kedua Negara tersebut, walau hanya beda sedikit, tapi bisa dengan mudah untuk di lihat perbedaannya.

2. Sifat-sifat kecenderungan perjalanan
  • Kecenderungan Perjalanan Bersih tidak akan pernah mencapai 100%. Biasanya nilai Kecenderungan Perjalanan Bersih tertinggi hanya akan mencapai antara 70% – 80%. Hal ini terjadi karena tidak selalu semua penduduk dapat melakukan perjalanan wisata walaupun secara materi tidak ada permasalahan.
  • Namun besarnya nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor dapat saja mencapai lebih dari 100%. Bahkan tidak jarang terdapat negara-negara yang memiliki nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor mencapai di atas 200%.

3. Contoh produk jasa kepariwisataan dalam kondisi elastis :
  • Pada kondisi elastis : Peningkatan harga sewa untuk ball room, tidak akan secara langsung membuat klien yang sering mengadakan meeting di hotel kita untuk langsung pindah ke hotel lain.Karena biasanya untuk biaya meeting sudah dianggarkan oleh perusahaannya.
  • Pada kondisi elastis murni : Peningkatan persentase harga suatu makanan di restoran naik karena kualitas makanan dan minuman yang baik sekitar 10%, maka persentase permintaan terhadap makanan tersebut oleh tamu/konsumen menurun sebesar 10% pula.
  • Pada kondisi tidak elastis : Peningkatan tarif sewa kamar hotel per malam dengan tidak ada penambahan atau perubahan fasilitas (artinya fasilitas tetap sama) maka akan menurunkan tingkat penjualan kamar. Karena tamu akan membayar harga kamar sesuai dengan fasilitas yang dapat diberikan oleh pihak hotel kepada tamu

Jumat, 06 September 2013

Tugas Ekonomi Pariwisata _Chapter 2

1. Buatlah suatu diagram/gambar/Flowchart yang memperlihatkan bagaimana devisa dari sektor pariwisata mengalir masuk dan keluar dari sebuah negara.
Jawaban :
Alur masuk dan keluarnya devisa dari sektor pariwisata di sebuah Negara.
2. Buatkah sebuah diagram/gambar yang memperlihatkan pola pengeluaran wisatawan di suatu daerah tujuan wisata untuk komponen-komponen :
a. Tranportasi
b. Cinderamata
c. Makan dan minum
d. Tour
Jawaban :
Pola pengeluaran wisatawan di suatu tujuan daya tarik wisata
3. Apabila seorang wisatawan mengeluarkan biaya makan dan minum sebesar Rp.5.000,- perhari, sementara ia berada di daerah tujuan wisata tersebut selama 5 hari, sedangkan pengusaha makan dan minum mengeluarkan biaya Rp.3.350,- untuk keperluan lainya, pada tingkat selanjutnya dikeluarkan biaya lanjutan Rp.2.150,- yang mengakibatkan timbulnya pengeluaran ikutan Rp.1.475,- . Berapakah Efek Berganda yang ditimbulkan oleh pengeluaran wisatawan di daerah tujuan wisata tersebut, dari kegiatan makan dan minum tersebut ?
Jawaban :
Diketahui :

  • Seorang wisatawan mengeluarkan biaya makan dan minum sebesar Rp 25.000 (Rp 5.000 x 5 hari)
  • Biaya keperluan lainnya Rp 3.350,-
  • Biaya lanjutan Rp 2.150,-
  • Pengeluaran ikutan Rp 1.475,-
Maka :
A. Metode Koefisien Berganda
        K    =    Y
           E

Jawab
K =  25.000 + 3.350 + 2.150 + 1.475 = 1,279 = 1,3 kali
             25.000
Penjelasan :
Perubahan pendapatan yang terjadi adalah peningkatan sebesar 1,3 kali dari pendapatan sebelumnya karena kegiatan pariwisata mencakup seluruh pendapatan yang telah dikeluarkan, termasuk pula pengeluaran awal wisatawan.

B. Koefisien Efek Berganda Pendapatan Ortodoks
M = DS+IS+Ids
               DS
Keterangan :
DS = Pengeluaran langsung
IS  = Pengeluaran tidak langsung
Ids = Pengeluaran ikutan
Jawab :

M = 3.350 + 2.150 + 1.475
             3.350
    = 6.975 = 2,08 kali
       3.350
C. Efek Berganda Pendapatan Nir Ortodoks (Unorthodox)
        M = DS+IS+Ids
           E
Keterangan :
DS = Pengeluaran langsung
IS  = Pengeluaran tidak langsung
Ids = Pengeluaran ikutan
E    = Pengeluaran awal wisatawan
Jawab :

M = 3.350 + 2.150 + 1.475
    25.000
    = 6.975 = 0,3 kali
       25.000

Kamis, 05 September 2013

Tugas Ekonomi Pariwisata_ Chapter 1

1. Apa saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?
Jawaban :
Komponen neraca pembayaran
a. Neraca barang
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri). Didalam komponen neraca pembayaran terdapat komponen-komponen Neraca Perdagangan yang antara lain adalah neraca perdagangan pada sektor pariwisata yang disebut Neraca wisatawan gunanya untuk mengatur apakah telah seimbang para wisatawan yang masuk dan keluar atau masih tidak seimbang, yang biasanya sangat berpengaruh terhadap keseimbangan Neraca pembayaran di suatu Negara.

b. Neraca jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.


c. Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan transaksi jangka panjang. Serta dipakai untuk mencatat segala penerimaan pembayaran seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing dan hadiah tambahan.

d. Lalu lintas moneter
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accommodating transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu arah.

e. Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.

2. Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?
Jawaban:

  • Pariwisata menurunkan deficit yang dialami Negara
  • Pariwisata menurunkan surplus pembayaran Negara
  • Pariwisata menambah jumlah surplus neraca pembayaran Negara
  • Pariwisata menambah defisit yang dialami Negara


3. Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?Jawaban :

  • Untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan adalah dengan cara mengurangi dan menahan para wisatawan domestic agar tidak berwisata atau melakukan perjalan ke luar negeri, mulai melakukan promosi-promosi objek daya tarik wisata dalam negeri guna memikat para wisatawan dalam negeri lalu ketika objek-objek daya tarik wisata telah dipugar dan di buat semenarik mungkin, para turis asing pastilah lebih banyak datang ke dalam negeri sehingga dapat menaikan devisa Negara
  • Dapat pula dilakukan dengan cara menaikan biaya fiscal (pajak kekayaan bagi warga Negara yang akan pergi ke luar negeri) sebesar 6 kali lipat dari fiscal sebelumnya atau melakukan pembatasan jumlah wisatawan warga Negara dengan menggunakan exit tax sebesar US$ 100 bagi setiap orang yang akan berwisata ke luar negeri.


4. Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu         buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?
Jawaban :
Contoh neraca pembayaran :


Pendapat saya yaitu pada neraca pembayaran diatas sangat berguna untuk mempermudah pemerintah untuk melihat sejauh mana keberhasilan target dan dapat di jadikan tolak ukur untuk di masa yang akan datang.
Contoh neraca wisatawan :


Pada neraca wisatawan dapat dilihat banyaknya para wisatawan yang berkunjung di suatu daerah atau Negara yang berbeda. Sehingga daerah atau Negara yang lainnya dapat membandingkan dan berlomba untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang di Negara nya masing-masing sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan.

Rabu, 04 April 2012

TUGAS TEKNIK SUPERVISI KEDISIPLINAN


TUGAS TEKNIK SUPERVISI

Soal :
1.    Bagaimana tahap – tahap mendisiplinkan karyawan ?
2.   Kenapa kedisiplinan karyawan merupakan salah satu faktur untuk mencapai keberhasilan organisasi ?
3.   Sebutkan contoh kedisiplinan dalam organisasi, jelaskan !

Jawaban :

1.    Tahap mendisiplinkan karyawan tergolong menjadi 2, yaitu :
Disiplin Preventiv : Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standart dan aturan, sehingga penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin dini antara para karyawan, dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri bukan semata-mata karena dipaksa management. Management mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan suatu iklim disiplin preventive dimana berbagai standard diketahui dan dipahami. Mereka biasanya juga perlu mengetahui alas an yang melatar belakangi suatu standard agar mereka dapat memahaminya.
Disiplin Korektif : Kegiatan yag diambil untuk menangani pelaggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan Korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan, sebagai contoh : tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang bukan menghukum kegiatan dimasa lalu. Berbagai tindakan pendisiplinan yaitu :
a.   Teguran secara lisan oleh penyelia
b.   Teguran tertulis dengan catatan dalam file personalia.
c.   Skorsing dari pekerjaan selama satu sampai tiga hari
d.   Skorsing selama satu minggu atau lebih
e.   Diturunkan pangkatnya
f.   Dipecat

2.   Karena kedisiplinan karyawan merupakan salah satu kunci tercipatanya keteraturan dalam berorganisasi, jika karyawan yang tidak mengikuti peraturan yang ada adalah ketidakteraturan didalam organisas tersebut akibatnya karyawan akan cenderung mementingkan urusan pribadi dari pada urusan organisasi . Manfaatnya pekerjaan akan lebih cepat selesai dan suasa kerja lebih teratur
3.        
a.   Kehadiran tepat waktu
Ketika kita datang ketempat kerja haruslah tepat waktu jangan sampai terlambat, usahakan datang ketempat kerja 15 menit sebelum pekerjaan dimulai jika lokasi tempat kerja jauh dari rumah atur waktu lamanya kita sampai ketempat kerja. Lalu pada saat pulang kerja pun harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, jangan sampai mengurangi lamanya kita bekerja
b.   Memakai seragam atau baju kerja sesuai dengan SOP
Menggunakan seragam atau pakain yang telah ditentukan dengan rapi dan benar jangan menggunakan baju yang berbeda dengan teman sekerja kita, karena itu membuat perbedaan yang tidak baik. Jadi taatilah SOP yang telah ditentukan.
c.   Menggunakan tanda pengenal
Kita sebagai pekerja harus menggunakan tanda pengenal untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi denga customers maupun rekan sekerja, dan menjadi identitas diri selama bekerja.
d.   Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
Sebagai karyawan yang baik, selalu melaksanak tugas yang diberikan dari atasan sesuai dengan waktu yang diberikan serta tidak menunda pekerjaan agar pekerjaan tidak menumpuk dikemudian hari.